Rabu, 21 November 2012

SEMAKIN MEMANTAPKAN EKSISTENSINYA SEBAGAI CENTER OF EXCELLENCE



Seminar internasional pada Peringatan tahun Emas Seskoal Tahun 2012 

Tahun 2012 ini Seskoal genap berusia 50 tahun. Suatu perjalanan panjang dan berliku, namun Seskoal yang mengemban tugas sebagai lembaga pendidikan pengembangan umum tertinggi di lingkungan TNI AL dan lembaga pengkajian pertahanan matra laut, telah mampu menunjukkan peran dan eksistensinya sebagai center of excellence di dalam menghasilkan hasil didik perwira-perwira yang berkualitas maupun menghasilkan produk-produk kajian yang bermanfaat bagi kemajuan TNI AL khususnya dan kemaritiman di Indonesia pada umumnya.
Di Lembaga Pendidikan Seskoal inilah calon-calon pemimpin ditempa dan dilahirkan, bahkan kini tidak sedikit para perwira yang lulus dari Seskoal menjadi pejabat tinggi di lingkungan TNI Angkatan Laut maupun TNI, bahkan beberapa alumni Dikreg Seskoal yang berasal dari mancanegara juga menempati jabatan strategik di negaranya, antara lain Kepala Staf Angkatan Laut Pakistan Admiral Muhammad Asif Sandila, alumni Dikreg Seskoal Angkatan ke 29 Tahun 1992 dan Kepala Staf Angkatan Laut Philipina yaitu Laksamana Rogelio Calunsag, alumni Dikreg Seskoal Angkatan ke 33 Tahun 1996.
Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno dalam sambutan Buku 50 Tahun Seskoal mengatakan, kita patut berbangga, Lembaga Pendidikan Seskoal telah membuktikan, bahwa hasil didiknya tidak hanya menciptakan para pemimpin TNI atau TNI Angkatan Laut saja namun juga telah menciptakan seorang pemimpin
Angkatan Laut bangsa lain. Hal ini dapat dijadikan pemicu semangat bagi perwira TNI Angkatan Laut untuk selalu berbuat yang terbaik mulai dari diri sendiri, keluarga, lingkungan, institusi sampai dengan bangsa dan negara. “Saya yakin para perwira lulusan Seskoal telah menerapkan semua ilmu yang didapat selama pendidikan untuk diimplementasikan bagi kepentingan dan kemajuan bangsa, khususnya TNI Angkatan Laut” tandasnya.

Latihan olah yudha angkatan tugas.
Usia 50 tahun bagi Seskoal, tentunya memiliki arti yang sangat penting. Maka tak heran apabila perjalanan 50 tahun berdirinya Seskoal ini, menurut Komandan Seskoal Laksamana Muda TNI Arief Rudianto, S.E., harus dijadikan sebuah warisan yang dapat dibanggakan, dan lebih dari itu, bahwa Seskoal saat ini sebagai center of excellence harus bisa menjadi inspirasi yang membawa Seskoal pada jangkauan masyarakat umum, dalam arti bahwa Seskoal miliki rakyat yang berguna bagi masyarakat luas untuk mendukung Indonesian Ocean Policy.

Rangkaian Acara HUT Emas Seskoal

Dalam rangka memperingati Tahun Emas Seskoal, berbagi kegiatan telah dirancang sedemikian rupa di mana keikutsertaan dan kebersamaan dengan masyarakat demikian kental, sebagai upaya Seskoal “semakin dekat” dengan masyarakat. Rangkaian kegiatan tersebut diawali dengan sosialisasi penanaman pohon trembesi pada tanggal 3 April 2012 di gedung auditorium Yos Sudarso Seskoal, yang dihadiri oleh para Kepala Sekolah, guru SD, SMP dan SLTA se-Jakarta Selatan. Pada kesempatan itu diserahkan sejumlah bibit trembesi ke sekolahsekolah untuk ditanam guna menggalakkan penghijauan di lingkungan sekolah. Selanjutnya, pada tanggal 3 Oktober 2012 diadakan kegiatan Road Show penghijauan tanaman trembesi di sekolah-sekolah wilayah Jakarta Selatan, yang dilaksanakan secara berturut-turut di tiga sekolah yang ada di Jakarta Selatan, yaitu SLTP Negeri 161 Kebayoran Lama, SMU Negeri 47 Kebayoran Lama dan SDN 09 Pagi Kebayoran Lama.
Komandan Seskoal Laksamana Muda TNI Arief Rudianto, S.E. dalam sambutan tertulis yang dibacakan Wadan Seskoal Laksamana Pertama TNI F.X. Agus Susilo menyatakan, dalam menyambut HUT ke 50 Seskoal, tentunya Seskoal sebagai
bagian dari masyarakat Jakarta Selatan berkeinginan untuk turut memberi manfaat yang sebesarbesarnya bagi masyarakat dan lingkungan hidup wilayah Jakarta Selatan menuju lingkungan hidup yang hijau, asri dan segar. Selain itu, pada tanggal
13 September 2012 juga diselenggarakan Press Conference dan Sosialisasi Kegiatan HUT Emas Seskoal di geladak KRI Banjarmasin-592 yang sandar di Dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Dihadapan ratusan wartawan dari media massa, Komandan Seskoal menjelaskan akan pentingnya menumbuhkan kesadaran kemaritiman di kalangan bangsa Indonesia mengingat Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. “Dua pertiga wilayah NKRI ini adalah laut, sehingga sangatlah wajar apabila negara kita membutuhkan kekuatan dan kemampuan maritim yang handal”, tandasnya. Yang paling meriah dalam rangkaian acara HUT Emas Seskoal ini adalah acara yang bertemakan “Nusantara Maritime and Archipelagos” yang dilangsungkan selama dua hari, 17 dan 18 November 2012 di Pantai Karnaval Ancol. Tema acara ini diangkat sebagai bukti komitmen Seskoal kepada negara dan kemajuan bangsa dalam bentuk “koridor wisata Maritime Edutainment”.
Acara dimeriahkan oleh penampilan JKT 48, Sandy Sondoro, BIP, Katon Bagaskara, Last Child, Killing Me Inside, JFlow, Tipe X, Tompi, Bondan & Fade 2, DJ Riri beserta sexy dancer dan masih banyak lagi. Selain penampilan dari artis-artis tersebut, program acara ini terdiri dari berbagai rangkaian dari navy exhibition & bazaar, navy rave party, hingga pesta kembang api. Penampilan kolone senjata, atraksi terjun payung, beach fashion show, serta kompetisi dragon boat dan navy triathlon ikut memeriahkan rangkaian acara HUT Emas Seskoal. Selain acara hiburan dan perlombaan, Seskoal tidak lupa mengajak masyarakat untuk melakukan kegiatan sosial, yaitu donor darah, selain di Ancol juga diadakan di Mako Seskoal berupa kerja bakti massal, pengobatan massal, khitanan massal, nikah massal dan peduli kasih. Perayaan HUT Emas Seskoal ini ditujukan bagi masyarakat umum, khususnya pelajar dan civitas academica. Melalui acara ini, Seskoal hendak mengajak masyarakat secara umum untuk lebih mengenal dan mencintai kemaritiman yang dimiliki Indonesia.

Seskoal dari masa ke masa.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri/KSAL Nomor 5401.52 tanggal 26 November 1962 dengan pertimbangan untuk menunjang pembangunan ALRI melalui
upaya mempersiapkan para perwira siswa di dalam penugasan jabatan staf dan komando yang lebih tinggi. Tujuannya untuk memperluas, memperdalam pengetahuan dan cara berpikir para perwira siswa agar dapat memberikan sumbangan yang positif bagi penyempurnaan peran ALRI.
Untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan ini, maka ditetapkan di Kompleks ALRI Cipulir yang saat itu sedang dibangun untuk Pusat Pendidikan Intel Angkatan Laut. Sebagai Presiden Seskoal yang pertama adalah Komodor Laut O.B. Syaaf. Kemudian sebagai komponen dari Seskoal, pada Tahun 1964 dibentuk Sekolah Komando Umum Angkatan Laut (Sekual) yang mengarah pada masalah senior tactics. Selanjutnya pada Tahun 1965 didirikan Institut Ilmu Angkatan Laut (IIAL) yang mengkhususkan materi ajarannya di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada perkembangan selanjutnya, dipandang perlu untuk membentuk suatu lembaga pendidikan yang meliputi politik dan strategi, operasi dan taktik serta
teknologi dan ilmu pengetahuan lainnya, dengan menggunakan pendekatan keamanan dan kebaharian. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka didirikan Lembaga Pertahanan Maritim (Lemhanmar) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Panglima Angkatan Laut Nomor 5401.37 Tahun 1966 tanggal 6 Juni 1966. Dengan berdirinya Lemhanmar maka Seskoal, Sekual dan IIAL yang telah berdiri pada tahuntahun sebelumnya, berada langsung di bawah komando dan pengendalian Lemhanmar, sedangkan pejabat Seskoal juga merangkap jabatannya di Lemhanmar. Pada Tahun 1970 Lemhanmar secara resmi dibubarkan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Staf Angkatan Laut Nomor 540.28 Tahun 1970 tanggal 15 April 1970. Dengan dibubarkannya Lemhanmar, maka kedudukan Seskoal berada kembali langsung di bawah Kepala Staf Angkatan Laut Rl, sedangkan llAL dan Sekual dilimpahkan kepada Komando Pengembangan Pendidikan Angkatan Laut. Nama Sekual berubah menjadi Suspur/Suskopur yang akhirnya berubah lagi menjadi Pusat Pendidikan Lanjutan Perwira ll (Pusdiklapa II). Dalam pembentukan Sesko ABRI sesuai dengan Keputusan Presiden RI Nomor 7 Tahun 1974 dan untuk memungkinkan Sesko ABRI dapat berfungsi mulai tanggal 1 April 1974, maka Menhankam/Pangab pada tanggal 28 Maret 1974 mengeluarkan Keputusan Nomor Kep/A/09/111/1974 tentang organisasi sesko-sesko Angkatan dan Polri sebagai organisasi sesko-sesko bagian darat, laut, udara dan Polri. Di samping itu ditetapkan juga bahwa Gubernur Lemdikskogab sebagai Komandan Jenderal Sesko ABRI. Sejak bulan Juni 1984, melalui Surat Perintah Panglima ABRI Nomor: Sprin/064/l/1984 tanggal 14 Juli 1984 wewenang komando dan pengendalian operasi pendidikan Sesko ABRI bagian laut dialihkan dari Komandan Jenderal Sesko ABRI kepada Kepala Staf TNI AL cq Sesko ABRI bagian Laut yang selanjutnya diikuti dengan perubahan nama Sesko ABRI bagian Laut menjadi Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Laut (Seskoal) dengan Surat Keputusan Komandan Seskoal Nomor Skep/29/VI/1984 tanggal 29 Juni 1984.
Dengan terbitnya Surat Perintah Panglima ABRI tersebut, Komandan Jenderal Sesko ABRI (Dan Sesko TNI sekarang) hanya mempunyai wewenang untuk mengkoordinasikan hal-hal yang bersifat program bersama dan perubahan-perubahan kurikulum bidang studi kejuangan, pengetahuan umum dan sosial politik. Momentum ini memberikan peluang setiap Sesko Matra dan Sespim Polri untuk menyusun kurikulum yang relevan, menentukan materi pelajaran serta memilih metodologi pengajaran yang tepat dalam upaya mencetak hasil didik yang berkualitas.
Berdasarkan Surat Keputusan Kasal Nomor Skep/ 2224/Vlll/1986 tanggal 5 Agustus 1986 tentang Pengalihan Pembinaan Sekolah Perwira Staf dari Kodikal kepada Seskoal dan Surat Keputusan Kasal Nomor Skep/2382/Vlll/86 tanggal 20 Agustus 1986 tentang Pembukaan Pendidikan Sekolah Staf dan Pembinaan TNI AL Angkatan I Tahun 1986/1987 dan Surat Keputusan Kasal tentang Pembukaan Pendidikan Reguler Sekolah Staf dan Komando TNI AL Angkatan ke 24 Tahun 1986/1987, maka sejak Tahun Ajaran 1986/1987 di lembaga pendidikan tertinggi TNI AL ini ada dua jenis sekolah yaitu Sekolah Staf dan Komando TNI AL (SESKOAL) dan Sekolah Staf Pembinaan TNI AL (SESBINAL). Kedua jenis pendidikan tersebut sederajat dan setingkat dalam perlakuannya pada pola Pembinaan Personel TNI AL, perbedaannya terletak pada muatan kurikulum, yaitu untuk Seskoal dititikberatkan pada masalah-masalah Komando (Operasi) sedang pada Sesbinal muatan kurikulum dititikberatkan pada pembinaan sumber daya dalam rangka mendukung tugastugas Komando (Operasi).
Pada periode 1988-1991 terjadi perubahan yang secara struktur organisasi sangat mendasar namun dari segi perencanaan pendidikan yaitu tujuan, sasaran, struktur pendidikan dan pengajaran serta metoda dan operasi pengajaran tidak ada perubahan. Perubahan tersebut semula ada dua jenis sekolah yaitu Seskoal dan Sesbinal menjadi jurusan yaitu jurusan Staf Umum Komando (SUKO) dan Staf Umum Pembinaan (SUBIN) yang nama pendidikannya tetap yaitu Pendidikan Reguler Sekolah Staf dan Komando TNI AL (Seskoal). Latar belakang perubahan dari sekolah menjadi jurusan berdasarkan kepentingan dinas dengan sasaran untuk lebih mewujudkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan pendidikan dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditentukan.
Berdasarkan Surat Keputusan Kasal Nomor Skep/525/II/1991 tanggal 20 Februari 1991 diadakan perubahan atau penghapusan jurusan dalam pendidikan reguler Seskoal terhitung Tahun Ajaran 1991/1992. Sejak itu Pendidikan Reguler Seskoal menjadi satu jurusan dengan sebutan Pendidikan Reguler Seskoal (Dikreg Seskoal) sampai dengan sekarang. Kemudian pada perkembangan selanjutnya dibuka Sekolah Fungsional (Sesfung) TNI AL yang angkatan pertamanya dimulai Tahun 1996. Pendidikan ini muatan kurikulumnya dititikberatkan pada fungsi staf dan komando. Tujuan pendidikan Sesfung TNI AL adalah mendidik, membekali dan memantapkan Pamen TNI AL menjadi Prajurit TNI/TNI AL yang berjiwa prajurit pejuang Sapta Marga, memiliki kesamaptaan jasmani serta profesionalisme matra laut, sehingga dapat diberikan tugas-tugas staf khusus/fungsional pada tingkat Mabes TNI AL, Mabes TNI maupun Departemen Pertahanan.
Pendidikan Sesfung TNI AL hanya mencapai 9 angkatan (terakhir Angkatan ke 9 Tahun 2005/2006), kemudian pada Tahun 2006 dibuka Kursus Manajemen Strategi (Susjemenstra). Tujuannya, mendidik, membekali dan memantapkan Pamen TNI AL terpilih menjadi Prajurit TNI/TNI AL yang berjiwa prajurit Sapta Marga, memiliki kesamaptaan jasmani serta profesionalisme matra laut dalam tugas-tugas staf, sehingga dapat diberikan tugas-tugas pada staf pembinaan kemampuan TNI AL, staf kotama serta staf tingkat Mabes TNI AL/Mabes TNI.
Dalam perkembangan berikutnya, juga diselenggarakan Dikmatra 3 pada Tahun 2010. Dikmatra, bertujuan membekali Pamen TNI AL lulusan Sesko luar negeri dan Sespim Polri agar menjadi prajurit TNI AL yang berjiwa prajurit pejuang Sapta Marga, memiliki kesegaran jasmani, profesionalisme di bidang Operasi Militer Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP) TNI/TNI AL, sehingga memiliki kemampuan staf dan komando dalam mengelola satuan TNI/TNI AL.
Sejak berdiri sampai sekarang, Seskoal telah berhasil meluluskan: a. 3.978 orang (Dikreg Seskoal Angkatan ke 1 s.d. 50), yaitu selain perwira TNI AL, juga termasuk didalamnya 89 orang TNI AD, 94 orang TNI AU, 67 orang Polri dan 204 orang perwira asal mancanegara dari 23 negara, yaitu antara lain dari: Australia, India, Korea Selatan, Malaysia, Pakistan, Papua Nugini, Philipina, Thailand, Singapura, Tanzania, Kamboja, Jepang, Amerika Serikat, Jerman, China, Mesir, Brunei, Fiji, Madagaskar, Ghana, Mozambik dan Sri Lanka. b. 96 orang dari pendidikan Seskoal DP (dipersingkat) 5 angkatan (Tahun 1967-1971). c. 276 orang dari pendidikan Sesfung TNI AL sebanyak 9 angkatan (Tahun 1996-2006). d. 438 orang dari pendidikan Susjemenstra sebanyak 7 angkatan (Tahun 2006-2012). e. 72 orang dari Dikmatra 3 sebanyak 3 angkatan (Tahun 2010-2012).© Kolonel Laut (KH)
Sumantri


Tidak ada komentar:

Posting Komentar