Sebanyak
500 orang pemuda yang merupakan perwakilan dari seluruh provinsi di Indonesia
ikut serta dalam pelayaran Lintas Nusantara Remaja dan Pemuda Bahari
(LNRPB)/Kapal Pemuda Nusantara (KPN) Sail Morotai 2012. Para pemuda tersebut
berlayar berpetualang mengarungi samudra menuju wilayah Indonesia Timur dengan
menggunakan KRI Surabaya-591.
Kegiatan LNRPB/KPN yang masih merupakan rangkaian
kegiatan Sail Morotai 2012 dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan rasa persatuan dikalangan pemuda,
menumbuhkan kecintaan terhadap dunia kemaritiman dan yang paling utama, para pemuda
yang merupakan calon pemimpin bangsa diharapkan memiliki pandangan dan bervisi kemaritiman,
mengingat Indonesia adalah negara maritim yang memiliki potensi laut yang luar biasa.
Aksi Peterjun gabungan TNI-POLRI saat membawa bendera Sail Morotai 2012, dengan latar belakang Sailing Pass Kapal Perang TNI AL yang menambah kemeriahan puncak acara Sail Morotai. |
Atas kesadaran inilah, 500 orang pemuda yang diberangkatkan
pada 28 Agustus berpetualang melaksanakan pelayaran mengarungi samudera dari Jakarta
menuju Ambon-Sorong-Raja Ampat-Ternate-Morotai sebagai puncak acara Sail Morotai
2012-Makasar dan kembali ke Jakarta pada 24 September 2012.
Sehari sebelum melaksanakan pelayaran, pada
tanggal 27 Agustus 2012 kegiatan LNRPB/KPN dibuka oleh Menteri Pemuda dan Olahraga
RI Andi Malarangeng di atas KRI Surabaya-591. “Ini merupakan program yang luar biasa,
dimana pemuda dari berbagai daerah bertemu dan bertukar pikiran”, kata Menpora
saat membuka kegiatan LNRPB/KPN di atas KRI Surabaya-591. “Saya harapkan dari
kegiatan ini, para pemuda dapat mengembangkan potensi kebaharian di Indonesia”,
tegasnya.
Pada 28 Agustus 2012, kegiatan Pelayaran
LNRPB/KPN Sail Morotai 2012 resmi dilepas oleh Menteri Koordinasi dan Kesejahteraan
Rakyat HR. Agung Laksono dengan sebuah upacara pelepasan di Dermaga Jakarta International
Container Terminal (JICT), Tanjung Priok Jakarta Utara.
Selama dalam pelayaran di atas KRI
Surabaya-591, para pemuda dibekali dengan materimateri yang bertujuan membangun
karakter pemuda yang bervisi maritim serta membangkitkan motivasi diri, dengan
menggunakan metode ceramah, diskusi, games, workshop, serta praktek lapangan.
Jika kita membicarakan tentang perjalanan Pelayaran LNRPB/KPN selama
satu bulan tersebut, sangat banyak pengalaman menarik, unik serta ilmu baru
yang didapat oleh para pemuda ini. Enam etape pelayaran telah dilalui dan
banyak cerita indah diakhir perjalanan tersebut.
Etape Ambon
Tiba di Ambon, KRI Surabaya-591 merapat di
dermaga Halong Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal IX) yang disambut langsung
oleh Komandan Lantamal IX Laksamana Pertama TNI Aan Kurnia, S.Sos. serta Gubernur
Maluku Karel Albert Ralahalu pada Senin, 3 September 2012.
Pada acara penyambutan tersebut, Komandan
Satuan Tugas (LNRPB/KPN) Kolonel Laut (P) Weddy Widya mendapatkan pengalungan
bunga, symbol selamat datang. Serta tidak ketinggalan peserta LNRPB/KPN mempersembahkan
pertunjukan budaya berupa tarian khas Bali, Sumatera, Papua, serta pertunjukan
tarian tradisional Thailand oleh dua orang perwakilan peserta dari negara Thailand
“Krish dan Reny”.
Dalam kunjungannya di Ambon, para pemuda
melaksanakan bakti sosial ke daerah Batu Merah yang pada awal bulan Agustus
terkena bencana banjir bandang. Bakti sosial merupakan kegiatan yang memang
sudah diprogram guna meningkatkan keperdulian sosial para pemuda kepada sesama.
Dan untuk meningkatkan kecintaan pemuda
terhadap dunia maritim, peserta diberikan kesempatan untuk mengunjungi keindahan
pantai Natsepa di Ambon serta melaksanakan kunjungan ke museum Bahari Siwalima
untuk menambah pengetahuan tentang dunia kemaritiman.
Tampak peserta LNRPB/KPN saat beraktivitas di pantai dan terlihat KRI Surabaya-591 sedang lego jangkar di perairan Wageo. |
Etape Sorong
Cuaca terik menyambut kedatangan KRI Surabaya beserta
500 pemuda Indonesia di Sorong, Tanah Papua pada Jumat 7 September 2012 di Dermaga
Port of Sorong. Segera setelah upacara penyambutan oleh pemerintah setempat,
para pemuda melaksanakan kegiatan Jalan Santai, yang dimulai dari Kantor PT.
Pertamina EP Region KTI-Filed Sorong Papua, dan diakhiri dengan penanaman 500 bibit
pohon penghijauan di kota Sorong.
Dalam kesempatan tersebut, peserta dan panitia
LNRPB/KPN berkesempatan menyaksikan festival budaya Sorong Raya, dimana acara
tersebut menampilkan sebanyak 30 taritarian dan pakaian adat dari masing-masing
suku yang ada di wilayah Sorong Raya, Papua Barat.
Peserta festival budaya sorong raya, saat menampilkan salah satu tarian kebudayaan yang ada di Sorong Papua Barat. |
Etape Raja Ampat
Banyak yang mengakui keindahan alam di Raja
Ampat luar biasa, selain itu untuk menumbuhkan kesadaran akan potensi bahari
Indonesia yang luar biasa, peserta LNRPB/KPN dibawa untuk mengunjungi salah satu
tempat yang paling indah di dunia tersebut. Para pemuda berkesempatan berkunjung
di Pulau Wageo Selatan, Kabupaten Raja Ampat, Papua.
Peserta berkesempatan menikmati keindahan alam
bawah laut dengan melaksanakan diving dan snorkeling di perairan
Raja Ampat tentunya dengan pengawasan dari satgas TNI AL dan satu tim pengamanan
dari Kopaska TNI AL.
Keindahan kepulauan Wayage di Raja Ampat
Papua, merupakan bukti bahwa Indonesia memiliki potensi kemaritiman yang sangat
luar biasa.
Dansatgas LNRPB/KPN Kolonel Laut (P) Weddy Widya saat mendapatkan pengalungan bunga dari Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu saat tiba di Ambon. |
Mandi Khatulistiwa
Saat itu pukul 04.00 WIT, tiba-tiba seluruh
lampu ruangan di KRI Surabaya-591 padam, sehingga seluruh ruangan kapal menjadi
gelap gulita. Tidak lama kemudian dari pengeras suara terdengar teriakan
seseorang yang mengaku adalah Dewa Penguasa Lautan, dia memerintahkan seluruh pemuda
untuk keluar dari kamar dan menuju heli deck, untuk disucikan dengan cara
dimandikan.
Pembaptisan mandi khatulistiwa merupakan
tradisi yang dilaksanakan oleh para pelaut saat melintasi garis khatulistiwa, begitu
pula ke 500 pemuda yang melaksanakan pelayaran LNRPB/KPN, mereka di baptis dan
melaksanakan tradisi mandi khatulistiwa.
Etape Ternate
Dari setiap etape yang dilalui pasti
memberikan kesan pada 500 pemuda yang ikut dalam pelayaran tersebut, akan
tetapi pada saat singgah di Ternate Maluku Utara dimana peserta melaksanakan home
stay di rumah warga, sangat memberikan kesan yang mendalam, karena mereka telah
mendapatkan keluarga baru dan masyarakat Ternate pun sangat terbuka dan
antusias saat menerima para pemuda tersebut untuk tinggal di rumah mereka.
Kegiatan home stay di Ternate bertujuan
guna memperkenalkan tradisi dan budaya yang berbeda kepada para pemuda. Kegiatan
tersebut dilaksanakan di empat kelurahan di Ternate Utara yaitu Tarau, Sango,
Tabam, dan Tafure di Kecamatan Ternate Utara.
Singkatnya kegiatan home stay di
Ternate Utara, tidak mengurangi keakraban para pemuda dengan masyarakat di empat
kelurahan yang menjadi tempat kegiatan home stay 500 orang peserta
pelayaran LNRPB/KPN Sail Morotai 2012.
Selain melaksanakan kegiatan home stay,
para pemuda juga melaksanakan kunjungan ke Kesultanan Ternate. Dalam kesempatan
tersebut para pemuda berkesempatan untuk ikut dalam upacara tradisi penurunan
Bendera Merah Putih yang juga merupakan tradisi di Kesultanan Ternate.
Etape Morotai
Pada rute Pelayaran LNRPB/KPN Tahun 2012 ini,
Morotai sebagai tempat pelaksanaan puncak acara Sail Morotai 2012 yang
dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam
kesempatan ini para peserta LNRPB/KPN berkesempatan untuk hadir pada puncak
acara.
Bukan saja hadir, tetapi sebanyak 80
perwakilan peserta berkesempatan mengikuti pawai kebudayaan dengan mengenakan pakaian
adat masing-masing dan melintas dihadapan Presiden RI beserta para pejabat
lainnya. Pada puncak acara Sail Morotai 2012, selain mempertunjukan tarian
kolosal dari para pemuda Maluku Utara, juga dimeriahkan dengan aksi demonstrasi
dari 100 peterjun gabungan TNI-POLRI dimana enam orang diantaranya merupakan
wanita, serta sailing pass kapal perang TNI AL, kapal kepolisian, dan
dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI. ©
Eldira
Cakrawala
Edisi 412 Tahun 2012
ijin share ya kak makasih
BalasHapusMaintenance Alat Berat