Kementerian Pertahanan RI kembali menggelar Indo Defence, Indo Aerospace and Indo Marine 2012 Expo and Forum untuk kali kelima yang berlangsung dari tanggal 7-10 November 2012 di Jakarta Internasional Expo Kemayoran yang dibuka oleh Wakil Presiden Boediono.
INDO DEFENCE 2012 |
INDO DEFENCE 2012 |
Dalam sambutannya Wapres mengatakan Indonesia masih tertinggal dibanding dengan negara lain di dunia dalam belanja militer nasionalnya karena masih sangat rendah, hanya 0,7 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Sejumlah industri pertahanan dalam dan luar negeri ikut dalam ajang pameran kali ini, antara lain PT Dirgantara Indonesia, PT PAL, PT Pindad, Sritex, PT LEN, Lundin, Lockheed Martin, Damen Schelde Naval Shipbuilding, DSME, EADS, Team Australia, Russian Technologies, Bel Tech Export, SSM, Ukrspecexport, Rheinmetall.
Lebih lanjut Wapres dalam pameran alutsista terbesar di Asia Tenggara ini, membandingkan belanja Amerika Serikat (4,7 persen dari PDB), atau bahkan Arab Saudi (10 persen dari PDB). Padahal industri pertahanan adalah industri berprofit tinggi mengingat putaran uang disekitarnya sangat besar.
Pameran yang melibatkan 42 negara ini juga diikuti instansi di bawah Kementerian Pertahanan yaitu Mabes TNI, TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, TNI Angkatan Udara serta Polri yang masing-masing stand menampilkan berbagai miniatur alat pertahanan, atribut pasukan, maupun produk cetak.
Cakrawala Edisi 412 Tahun 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar