Jumat, 30 November 2012

Pengibar Bendera Pusaka


FX. Tetuko
Putra Laut dalam Tim Pasukan Pengibar Bendera Pusaka di Istana Merdeka

Kemerdekaan Republik Indonesia yang d i p r o k l a m a s i k a n pada 17 Agustus 1945 oleh Soekarno-Hatta tidak bisa dilepaskan dari peran serta pemuda Indonesia yang bahu membahu berjuang mengusir penjajah dari bumi pertiwi dan merebut kemerdekaan demi harga diri bangsa yang merdeka dan berdaulat. Semangat para pemuda untuk memerdekakan Indonesia muncul baik melalui perkumpulan-perkumpulan pemuda maupun dalam bentuk perlawanan senjata di berbagai wilayah nusantara. Hingga akhirnya telah 67 tahun rakyat Indonesia menikmati kemerdekaan dan bangsa Indonesia berdiri tegak diantara bangsa-bangsa lain di dunia sebagai bangsa yang bebas menentukan nasibnya sendiri. Oleh karena itu kemerdekaan yang telah diraih dengan penuh perjuangan dan pengorbanan ini hendaknya dipertahankan dan dilanjutkan oleh rakyat Indonesia termasuk para pemudanya. Pemuda sebagai tulang punggung negara sekaligus sebagai generasi penerus bangsa yang memiliki tanggung jawab untuk mengisi kemerdekaan haruslah memiliki rasa nasionalisme yang tinggi, rasa bangga dan menghargai negaranya serta cinta pada bangsanya.
FX Tetuko Zlatoper Winanda Sagala
berjabat tangan dengan Presiden RI.
Dr. H.  Susilo Bambang Yudhoyono
Salah satu wadah untuk menumbuh kembangkan rasa nasionalisme dan membentuk generasi muda yang tangguh dan berjiwa besar adalah melalui kegiatan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka). Melalui kegiatan Paskibraka para pemuda yang terpilih mewakili 33 provinsi ini, digembleng baik secara fisik, intelektual maupun mental spiritual. Para pemuda yang terlibat dalam kegiatan Paskibraka ini adalah putra putri terbaik yang terpilih dari seleksi yang berlangsung mulai dari tingkat kabupaten, provinsi hingga tingkat nasional. Masing-masing provinsi mengirimkan dua orang wakil (putra putri) yang berasal dari dua kabupaten di wilayahnya sebagai utusan ke tingkat nasional yang akan bertugas mengibarkan Sang Saka Merah Putih di Istana Merdeka pada peringatan kemerdekaan Republik Indonesia.
Dalam upacara peringatan kemerdekaan RI ke 67 tahun 2012, salah satu anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka di Istana Merdeka adalah FX.Tetuko Zlatoper Winanda Sagala berasal dari keluarga TNI AL putra kedua dari pasangan Kolonel Laut (P) Darwin Sagala, S.H. yang berdinas di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut, Cipulir, Jakarta dan Wulandari S.H., M.H. 
Saat ditemui Cakrawala, Teto, panggilan akrabnya menuturkan bahwa ia bangga bergabung bersama rekan-rekan dari berbagai pelosok nusantara terpilih sebagai peserta Paskibraka Nasional dan saat ini masih duduk di kelas XI IPA 1 SMA Bunda Hati Kudus Kota Wisata, Gn. Putri, Bogor. Menurut Teto yang bercitacita menjadi taruna AAL ini, untuk bisa sampai pada tingkat nasional harus melalui rangkaian seleksi yang sangat ketat dan melelahkan baik di tingkat kabupaten maupun provinsi. Seleksi tingkat kabupaten sudah dimulai sejak bulan Februari 2012, dimana untuk tingkat kabupaten peserta yang mengikuti seleksi sebanyak 834 siswa yang merupakan pelajar kelas I atau kelas II SMA atau sederajat baik negeri maupun swasta yang berada di Kabupaten Bogor. Dari 834 siswa yang ikut seleksi tersebut, 56 siswa dinyatakan lolos di tingkat kabupaten. Selanjutnya dari 56 siswa terpilih 4 siswa terbaik untuk mengikuti seleksi tingkat Provinsi Jawa Barat di Bandung. Di tingkat provinsi, seleksi diikuti 104 siswa dari 27 kabupaten se Jawa Barat dan dari 104 siswa tersebut terpilih 1 putra dan 1 putri terbaik untuk mewakili provinsi Jawa Barat ke tingkat Nasional. Ada pun materi seleksi meliputi PBB, samapta, pengetahuan umum, pengetahuan tentang kabupaten dan provinsi, adat dan seni budaya Jawa Barat (Sunda), menguasai 1 atau beberapa keterampilan tertentu baik kesenian maupun olahraga, mempunyai prestasi di bidang seni maupun olahraga, menguasai 1 atau beberapa bahasa asing selain bahasa daerah (Sunda), pengetahuan tentang etika serta pengetahuan bela negara. Selain itu nilai akademik (raport) juga menjadi faktor yang menentukan lolos tidaknya siswa tersebut ke tingkat nasional. Saat diumumkan dan dinyatakan lolos mewakili Provinsi Jawa Barat bersama Elvira siswi dari SMA Purwakarta Kelas 2 IPA. “Saya sangat bangga dan bersyukur pada Tuhan, ini merupakan kebanggaan tersendiri buat saya dan keluarga”, ujar Teto yang gemar dengan olah raga bela diri taekwondo.
Seluruh wakil setelah dinyatakan lolos seleksi dan menjadi wakil dari masing-masing provinsi, berjumlah 66 pemuda putra dan putri dari 33 provinsi, selanjutnya dikumpulkan dalam pusat pelatihan di PPPON Cibubur. Kegiatan pelatihan didahului dengan upacara Tantingan yang sudah merupakan tradisi sebelum para peserta memasuki “Desa Bahagia” (tempat pelatihan). Pelatihan sendiri dilaksanakan selama satu bulan dari tanggal 16 Juli s.d. 16 Agustus 2012 dengan kegiatan harian dimulai dari pukul 3.00 pagi hingga 22.00 malam. Pemusatan pelatihan ini diisi dengan berbagai kegiatan baik mengenai wawasan kebangsaan dan NKRI, sejarah, makna bendera merah putih dan lambang-lambang negara termasuk lagu Indonesia Raya, materi kepribadian, etika dan moral, maupun materi peraturan baris berbaris dan formasi upacara tentunya. Rekreasi maupun kunjungan ke Mabes TNI, Mabes Polri serta instansi pemerintah lain juga menjadi salah satu agenda kegiatan peserta Paskibraka Nasional. Melalui berbagai kegiatan tersebut diharapkan akan menumbuhkan serta meningkatkan rasa kesadaran nasional, mempertebal rasa memiliki bangsa dan negara Indonesia, mengembangkan sikap disiplin serta mencetak pemuda Indonesia yang mempunyai jiwa patriotisme tinggi.
Sebelum pelaksanaan upacara tanggal 17 Agustus menurut pemuda yang lahir di Jakarta 10 Maret 1996 dan memiliki tinggi badan 175 cm ini, para anggota Paskibraka Nasional dikukuhkan lebih dulu oleh Presiden Susilo Bambang Yudoyono dalam acara Pengukuhan di Istana Merdeka pada tanggal 14 Agustus 2012. Pada acara ini peserta dianggap sudah selesai mengikuti program pelatihan Paskibraka Nasional 2012 hingga dianggap mampu melaksanakan tugas pada upacara penaikan dan penurunan bendera Peringatan HUT RI ke 67. Pada pengukuhan tersebut para peserta diharuskan mencium bendera dan memakai kendit semacam sabuk yang diberikan secara simbolis oleh Presiden.
Anggota Paskibraka Nasional sendiri dibagi dalam dua tim yakni tim merah dan tim putih yang masing-masing akan menempati posisi kelompok 8 dan kelompok 17. Dimana masing-masing tim akan bertugas sebagai tim pengibar bendera pusaka di pagi hari dan tim penurunan bendera pusaka di sore hari. Selain itu ditentukan juga tim pengibar bendera dan tim penurunan bendera serta pembawa baki berdasarkan penilaian dari para pelatih.
FX. Tetuko dalam upacara peringatan HUT RI ke 67 tahun 2012 masuk dalam tim merah yang bertugas pagi hari yakni pengibaran Sang Merah Putih dan tergabung dalam kelompok 17, sekaligus menempati posisi sebagai tim cadangan pengibar bendera bersama wakil Sulawesi Utara dan Kalimantan Selatan.
Keberhasilan yang diraih oleh Taekwondoin ini tidak lepas dari dukungan doa dan perhatian orang tua serta pihak sekolah yang sangat berperan sehingga keberhasilan masuk dalam Tim Paskibraka Nasional dapat tercapai. Pemegang sabuk merah strip dua hitam yang juga gemar dengan makanan khas Medan yakni saksang telah menorah berbagai prestasi meraih beberapa medali emas dalam berbagai turnamen, menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada orang tua dan pihak sekolah yang telah memberi perhatian dan dukungan moril serta bantuan sehingga saya dapat mengemban tugas mulia ini dengan baik. Oleh karenanya prestasi ini tidak saja milik pemuda yang ramah ini, melainkan juga merupakan kebanggaan keluarga dan sekolah sebagai bagian dari Pasukan Pengibar Bendera Pusaka Nasional. Hal ini dikarenakan menaikkan dan menurunkan bendera merah putih merupakan tugas mulia yang diberikan Negara bagi para pemuda pemudi terbaik Indonesia, selain itu bendera pusaka bukan hanya sekedar dua helai kain berwarna merah dan putih saja, tetapi makna yang terkandung didalamnya sebagai lambang harkat dan martabat bangsa Indonesia yang telah ditebus oleh para pahlawan kita.
Harapan yang disampaikan oleh Teto ini, kiranya di masa yang akan datang akan tampil lagi peserta Paskibraka Nasional wakil dari provinsi mana pun yang berasal dari keluarga TNI AL, sehingga menunjukkan bahwa disana ada putra putri keluarga TNI AL yang berprestasi dan mampu tampil membanggakan sebagai putra putri terbaik Indonesia.

Kunjungan ke Jepang
Setelah menjalankan tugas sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaka pada peringatan HUT ke 67 Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 2012 di Istana Merdeka, kami anggota Paskibraka 2012 mendapat kehormatan dari Kementerian Pemuda dan Olah raga untuk mengikuti kegiatan Youth Exchange Project with Asia-Oceania and North America KIZUNA (Bond) Project 2012. Dari 66 anggota Paskibraka Nasional keberangakatan ke Jepang dibagi dua gelombang. Pertama berjumlah 42 orang dan kedua 24 orang. Untuk gelombang kedua akan diberangkatkan pada awal tahun depan. Kebetulan saya masuk dalam kelompok gelombang pertama mengikuti kegiatan KIZUNA (Bond) Project 2012 Batch I/Indonesia dari tanggal 23 September s.d. 3 Oktober 2012.
Kegiatan ini diikuti oleh peserta dari berbagai Negara selain Indonesia juga hadir dari RRC, Korea Selatan, Mongolia, China Taipei Selandia Baru, Kanada, Australia, Amerika Serikat, dan 10 negara anggota ASEAN serta Timor Leste dan negara yang ada di wilayah Kepulauan Pasifik.
Tujuan dari program ini adalah :
- Memberi informasi yang akurat kepada masyarakat Internasional mengenai kondisi terkini serta upaya-upaya rekonstruksi dan revitalisasi yang telah dilakukan oleh pemerintah Jepang pasca gempa bumi dasyat serta Tsunami yang mengakibatkan kerusakan infrastruktur dan kerugian materi termasuk dampak radiasi akibat rusaknya radiator nuklir di wilayah timur Jepang.
- Sesuai dengan judul program ini yakni KIZUNA yang berarti “mempererat pertalian”, maka kegiatan dalam program ini juga ditujukan untuk mempererat perasaudaraan khususnya antara pemuda Indonesia dan Jepang serta sebagai bentuk empati pemuda Indonesia kepada korban bencana tersebut.
Peserta KIZUNA juga mendapat kesempatan untuk melihat dan mengunjungi daerah-daerah terdampak bencana, antara lain: prefektur Iwate, Miyagi, Fukushima dan Ibaraki. Selain itu juga prefektur Hokkaido, Aomori, Chiba, Tochigi, dan sebagian wilayah prefektur Nagano. Kegiatan utama kami di Tokyo dalam bentuk menerima ceramah/penjelasan tentang dampak gempa dasyat wilayah timur Jepang dan tsunami serta upaya rekonstruksi dan revitalisasi yang telah dilakukan, obsevasi/kunjungan ketempat bencana gempa bumi dan tsunami, interaksi dengan penduduk korban bencana alam dan kunjungan ke beberapa sekolah.
Secara umum kondisi daerah dampak bencana gempa bumi dan tsunami sudah berangsur kembali normal. Infrastruktur yang rusak atau hancur telah dibangun kembali, perindustrian, pertanian, maupun usaha perikanan telah kembali berjalan juga kegiatan bisnis, pariwisata, pendidikan mulai pulih kembali juga obyek wisata yang sangat mempesona.
Dengan adanya kunjungan ini, tentu menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi kami yang patut dicontoh dalam kehidupan sehari-hari, dimana penduduk Jepang umumnya sangat disiplin dalam berbagai hal, baik disiplin waktu, berlalu lintas di jalan raya, disiplin dalam menggunakan fasilitas umum, disamping itu masyarakat Jepang juga sangat peduli dengan kebersihan, dan menjaga fasilitas publik yang ada (merasa memiliki) sehingga tidak ada fasilitas publik yang rusak atau terbengkalai, sangat menghargai satu sama lain. Survival spirit bangsa Jepang sangat kuat, walau sumber daya alam mereka
terbatas dan seringnya mengalami bencana, namun mereka dapat tumbuh menjadi salah satu bangsa yang maju di dunia dan sangat diperhitungkan.
Melalui kegiatan Paskibraka Nasional 2012 dan program pertukaran pemuda dalam KIZUNA (Bond) Project 2012 di Jepang, banyak hal yang saya peroleh berkait dengan rasa nasionalisme yakni semangat sebagai generasi muda untuk bangkit dan memajukan Indonesia, sebagai bangsa yang besar dan disegani dimata dunia.
Akhirnya sebagai generasi muda penerus bangsa, hendaknya dengan tekad dan semangat yang tinggi serta berkemauan keras kita harus bangkit, mengingat negeri kita sangat kaya dengan sumber alamnya yang melimpah untuk dikelola dengan baik akan dapat membuahkan masyarakat Indonesia untuk hidup layak dan berkecukupan. Tentu hal ini tidak muda namun dengan kesadaran prilaku masyarakat Indonesia untuk hidup lebih layak kita harus dapat merubah prilaku masyarakat untuk disiplin dalam segala hal, sikap menghargai/menghormati perlu ditumbuhkan, peningkatan etos kerja, rasa memiliki dan merawat, tidak merusak fasilitas umum, serta mental bangsa Indonesia yang hanya mau menerima yang gampang-gampang saja, dan tidak kala pentingnya bagi generasi muda adalah menghargai keberagaman yang dimiliki bangsa Indonesia. Sebelum menutup perbincangan, Teto berharap hendaknya geneasi muda memiliki karakter dan semangat untuk berbuat yang terbaik bagi bangsa ini. Semoga…© Hendra Pakan.

Cakrawala Edisi 412 Tahun 2012




1 komentar: