Selasa, 27 November 2012

PARA PEMUDA BERLAYAR KE INDONESIA TIMUR


Sebanyak 500 orang pemuda yang merupakan perwakilan dari seluruh provinsi di Indonesia ikut serta dalam pelayaran Lintas Nusantara Remaja dan Pemuda Bahari (LNRPB)/Kapal Pemuda Nusantara (KPN) Sail Morotai 2012. Para pemuda tersebut berlayar berpetualang mengarungi samudra menuju wilayah Indonesia Timur dengan menggunakan KRI Surabaya-591.
Kegiatan LNRPB/KPN yang masih merupakan rangkaian kegiatan Sail Morotai 2012 dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan rasa persatuan dikalangan pemuda, menumbuhkan kecintaan terhadap dunia kemaritiman dan yang paling utama, para pemuda yang merupakan calon pemimpin bangsa diharapkan memiliki pandangan dan bervisi kemaritiman, mengingat Indonesia adalah negara maritim yang memiliki potensi laut yang luar biasa.
Aksi Peterjun gabungan TNI-POLRI saat membawa bendera Sail Morotai 2012,
dengan latar belakang Sailing Pass Kapal Perang TNI AL yang menambah
kemeriahan puncak acara Sail Morotai.
           Mengutip kalimat yang dikatakan oleh Presiden Sukarno dalam amanat pada hari Armada, 6 Januari 1961 (Bab II No.16) Bung Karno berkata: “......Bahwa tradisi kuno kita ialah, agar kita menguasai lautan, bahwa negara kita hanya bisa menjadi besar dan kuat jikalau ada persatuan perhubungan penguasaan yang mutlak atas lautan”.
Atas kesadaran inilah, 500 orang pemuda yang diberangkatkan pada 28 Agustus berpetualang melaksanakan pelayaran mengarungi samudera dari Jakarta menuju Ambon-Sorong-Raja Ampat-Ternate-Morotai sebagai puncak acara Sail Morotai 2012-Makasar dan kembali ke Jakarta pada 24 September 2012.
Sehari sebelum melaksanakan pelayaran, pada tanggal 27 Agustus 2012 kegiatan LNRPB/KPN dibuka oleh Menteri Pemuda dan Olahraga RI Andi Malarangeng di atas KRI Surabaya-591. “Ini merupakan program yang luar biasa, dimana pemuda dari berbagai daerah bertemu dan bertukar pikiran”, kata Menpora saat membuka kegiatan LNRPB/KPN di atas KRI Surabaya-591. “Saya harapkan dari kegiatan ini, para pemuda dapat mengembangkan potensi kebaharian di Indonesia”, tegasnya.
Pada 28 Agustus 2012, kegiatan Pelayaran LNRPB/KPN Sail Morotai 2012 resmi dilepas oleh Menteri Koordinasi dan Kesejahteraan Rakyat HR. Agung Laksono dengan sebuah upacara pelepasan di Dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT), Tanjung Priok Jakarta Utara.
Selama dalam pelayaran di atas KRI Surabaya-591, para pemuda dibekali dengan materimateri yang bertujuan membangun karakter pemuda yang bervisi maritim serta membangkitkan motivasi diri, dengan menggunakan metode ceramah, diskusi, games, workshop, serta praktek lapangan.
Jika kita membicarakan tentang perjalanan Pelayaran LNRPB/KPN selama satu bulan tersebut, sangat banyak pengalaman menarik, unik serta ilmu baru yang didapat oleh para pemuda ini. Enam etape pelayaran telah dilalui dan banyak cerita indah diakhir perjalanan tersebut.

Etape Ambon
Tiba di Ambon, KRI Surabaya-591 merapat di dermaga Halong Pangkalan Utama Angkatan Laut (Lantamal IX) yang disambut langsung oleh Komandan Lantamal IX Laksamana Pertama TNI Aan Kurnia, S.Sos. serta Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu pada Senin, 3 September 2012.
Pada acara penyambutan tersebut, Komandan Satuan Tugas (LNRPB/KPN) Kolonel Laut (P) Weddy Widya mendapatkan pengalungan bunga, symbol selamat datang. Serta tidak ketinggalan peserta LNRPB/KPN mempersembahkan pertunjukan budaya berupa tarian khas Bali, Sumatera, Papua, serta pertunjukan tarian tradisional Thailand oleh dua orang perwakilan peserta dari negara Thailand “Krish dan Reny”.
Dalam kunjungannya di Ambon, para pemuda melaksanakan bakti sosial ke daerah Batu Merah yang pada awal bulan Agustus terkena bencana banjir bandang. Bakti sosial merupakan kegiatan yang memang sudah diprogram guna meningkatkan keperdulian sosial para pemuda kepada sesama.
Dan untuk meningkatkan kecintaan pemuda terhadap dunia maritim, peserta diberikan kesempatan untuk mengunjungi keindahan pantai Natsepa di Ambon serta melaksanakan kunjungan ke museum Bahari Siwalima untuk menambah pengetahuan tentang dunia kemaritiman.
Tampak peserta LNRPB/KPN saat beraktivitas di pantai dan terlihat
KRI Surabaya-591 sedang lego jangkar di perairan Wageo.
Etape Sorong
Cuaca terik menyambut kedatangan KRI Surabaya beserta 500 pemuda Indonesia di Sorong, Tanah Papua pada Jumat 7 September 2012 di Dermaga Port of Sorong. Segera setelah upacara penyambutan oleh pemerintah setempat, para pemuda melaksanakan kegiatan Jalan Santai, yang dimulai dari Kantor PT. Pertamina EP Region KTI-Filed Sorong Papua, dan diakhiri dengan penanaman 500 bibit pohon penghijauan di kota Sorong.
Dalam kesempatan tersebut, peserta dan panitia LNRPB/KPN berkesempatan menyaksikan festival budaya Sorong Raya, dimana acara tersebut menampilkan sebanyak 30 taritarian dan pakaian adat dari masing-masing suku yang ada di wilayah Sorong Raya, Papua Barat.
Peserta festival budaya sorong
raya, saat menampilkan salah satu tarian
kebudayaan yang ada di Sorong Papua Barat.

Etape Raja Ampat
Banyak yang mengakui keindahan alam di Raja Ampat luar biasa, selain itu untuk menumbuhkan kesadaran akan potensi bahari Indonesia yang luar biasa, peserta LNRPB/KPN dibawa untuk mengunjungi salah satu tempat yang paling indah di dunia tersebut. Para pemuda berkesempatan berkunjung di Pulau Wageo Selatan, Kabupaten Raja Ampat, Papua.
Peserta berkesempatan menikmati keindahan alam bawah laut dengan melaksanakan diving dan snorkeling di perairan Raja Ampat tentunya dengan pengawasan dari satgas TNI AL dan satu tim pengamanan dari Kopaska TNI AL.
Keindahan kepulauan Wayage di Raja Ampat Papua, merupakan bukti bahwa Indonesia memiliki potensi kemaritiman yang sangat luar biasa.
Dansatgas LNRPB/KPN Kolonel Laut (P) Weddy
Widya saat mendapatkan pengalungan bunga dari
Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu saat tiba
di Ambon.

Mandi Khatulistiwa
Saat itu pukul 04.00 WIT, tiba-tiba seluruh lampu ruangan di KRI Surabaya-591 padam, sehingga seluruh ruangan kapal menjadi gelap gulita. Tidak lama kemudian dari pengeras suara terdengar teriakan seseorang yang mengaku adalah Dewa Penguasa Lautan, dia memerintahkan seluruh pemuda untuk keluar dari kamar dan menuju heli deck, untuk disucikan dengan cara dimandikan.
Pembaptisan mandi khatulistiwa merupakan tradisi yang dilaksanakan oleh para pelaut saat melintasi garis khatulistiwa, begitu pula ke 500 pemuda yang melaksanakan pelayaran LNRPB/KPN, mereka di baptis dan melaksanakan tradisi mandi khatulistiwa.
Etape Ternate
Dari setiap etape yang dilalui pasti memberikan kesan pada 500 pemuda yang ikut dalam pelayaran tersebut, akan tetapi pada saat singgah di Ternate Maluku Utara dimana peserta melaksanakan home stay di rumah warga, sangat memberikan kesan yang mendalam, karena mereka telah mendapatkan keluarga baru dan masyarakat Ternate pun sangat terbuka dan antusias saat menerima para pemuda tersebut untuk tinggal di rumah mereka.
Kegiatan home stay di Ternate bertujuan guna memperkenalkan tradisi dan budaya yang berbeda kepada para pemuda. Kegiatan tersebut dilaksanakan di empat kelurahan di Ternate Utara yaitu Tarau, Sango, Tabam, dan Tafure di Kecamatan Ternate Utara.
Singkatnya kegiatan home stay di Ternate Utara, tidak mengurangi keakraban para pemuda dengan masyarakat di empat kelurahan yang menjadi tempat kegiatan home stay 500 orang peserta pelayaran LNRPB/KPN Sail Morotai 2012.
Selain melaksanakan kegiatan home stay, para pemuda juga melaksanakan kunjungan ke Kesultanan Ternate. Dalam kesempatan tersebut para pemuda berkesempatan untuk ikut dalam upacara tradisi penurunan Bendera Merah Putih yang juga merupakan tradisi di Kesultanan Ternate.

Etape Morotai
Pada rute Pelayaran LNRPB/KPN Tahun 2012 ini, Morotai sebagai tempat pelaksanaan puncak acara Sail Morotai 2012 yang dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia DR. H. Susilo Bambang Yudhoyono. Dalam kesempatan ini para peserta LNRPB/KPN berkesempatan untuk hadir pada puncak acara.
Bukan saja hadir, tetapi sebanyak 80 perwakilan peserta berkesempatan mengikuti pawai kebudayaan dengan mengenakan pakaian adat masing-masing dan melintas dihadapan Presiden RI beserta para pejabat lainnya. Pada puncak acara Sail Morotai 2012, selain mempertunjukan tarian kolosal dari para pemuda Maluku Utara, juga dimeriahkan dengan aksi demonstrasi dari 100 peterjun gabungan TNI-POLRI dimana enam orang diantaranya merupakan wanita, serta sailing pass kapal perang TNI AL, kapal kepolisian, dan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan RI. ©
Eldira

Cakrawala Edisi 412 Tahun 2012

1 komentar: